Sabtu, 11 April 2020

Cerpen 1, bagian : 5

Cerpen 1
Bagian : 5
Aku dan Maratua 
karya : Berliana Puspita Maharani


Hari ku di Maratua kembali sepi, aku menjalani liburanku sendiri lagi. Aku akan merayakan pergantian tahun di Maratua, karena aku sudah terlanjur memesan penerbangan ke Bali untuk tanggal 1 Januari.

Pagi-pagi ku selanjutnya masih sama, hanya memandang lautan dari bibir pantai. Pemandangan yang sama tapi dengan perasaan yang berbeda.

Pria yang meninggalkan tanda tanya di akhir pertemuan, setelah menitipkan sejuta ceritanya. Yang bisa ku harap saat ini adalah harapanku saat menerbangkan lampion malam itu.

Hampir tiba waktunya, pergantian tahun yang kutunggu-tunggu sambil membaca buku kesukaanku, walau tidak fokus karena tidak sabar. Di kamar resortku, telah ku pangku album foto bersampul biru laut dengan namaku dan gambar Maratua disana.


00.01 - 1 Januari 2020, itu yang tertera pada layar kunci ponselku. Aku bersorak riang, bukan merayakan telah bergantinya tahun melainkan senang akhirnya bisa membuka hadiah dari Gana.

Betapa terkejutnya aku setelah melihat isi album itu. Album itu menampilkan potret diriku selama di Maratua dengan kalimat-kalimat lucu di bawah tiap fotonya, mulai dari aku mengoceh saat lupa mengisi daya kamera ku, saat aku melihat koleksi fotonya, saat aku kembali ke resort untuk bersiap menyelam, saat melamun di kapal, saat menerbangkan lampion, semua yang kulakukan di Maratua ada di album ini. Bahkan hariku sebelum bertemu dengannya, saat pertama kali menyaksikan senja di Maratua. Kapan dia mengambil gambarku? kenapa aku tidak sadar? Lagi-lagi dia meninggalkan tanda tanya padaku.

Bagian yang paling menarik ada di halaman dimana sebuah surat tertulis di sana. Isinya begitu random sangat sesuai dengan orang yang menulisnya. Aku jadi mengerti apa yang dia katakan hari itu.

Di bagian bawahnya tertera nomor dan perintah yang berbunyi "Telpon nomor ini saat kamu sudah tau jawabannya, I'll wait". Lucu sekali. Segera ku ambil ponsel ku, mulai mengetikkan nomor dan menghubunginya. Ada suara di seberang sana sedang mengucap salam, dan ku ikuti dengan menjawab salamnya.
"My answer is yes!" ucapku.

Bagaimana isi suratnya? dan mengapa aku menjawab ya? Biar itu menjadi rahasia antara aku dan Maratua.
~~(Selesai)~~

Assalamualaikum...
Haii.. Selamat siang @^@
Kembali lagi dengan saya Berliana Puspita Maharani~ (*ehm berlin aja cukup kok)

Oke sekiranya kita berjumpa lagi di blog saya dan untuk kedepan pastinya kita akan bertemu setiap hari :)) JANGAN BOSAN YA?!!!

Udah selesai nih kisah Gana dan Hara nya. Gimana menurut kalian? Akhirnya cerpen saya sudah selesai, ya walaupun ceritanya agak aneh gitu ya, banyak banget salahnya. Tapi saya suka ehe @^@

Oke sampai jumpa di blog selanjutnya.. @^@
Selamat siang dan Wassalamualaikum


Jumat, 10 April 2020

Cerpen 1, bagian : 4

Cerpen 1
Bagian : 4
Aku dan Maratua 
karya : Berliana Puspita Maharani

Aku berjalan menuju pantai. Di sana sudah terlihat Gana dengan segala perlengkapannya, melambaikan tangannya pada ku.
"Aku belum pernah menerbangkan lampion, bantu aku ya" pintaku pada Gana.
"Kamu ini memang kurang pengalaman ya ahaha" candanya.
Aku menghujani bahu Gana dengan pukulan-pukulan kecil, hukuman untuknya. Heran bukan? kita baru bertemu pagi tadi dan sudah sedekat ini. Gana memang menyenangkan, dia pandai berbicara membuat siapapun nyaman dengannya.

Tanpa waktu lama lampion kami sudah siap diterbangkan. Dia memintaku membuat harapan sebelum melepaskan lampionku. Malam itu sangat indah, cahaya lampion tidak kalah cantik dengan bintang malam. 


Malam yang indah sekaligus malam terakhir Gana di Maratua. Esok pagi dia akan pergi meninggalkan Maratua dan mengambil penerbangan menuju Surabaya, ia akan menghabiskan akhir tahun bersama keluarganya. Beruntung pagi itu aku bertemu dengannya. Bisa mengenal pria tidak kalah menakjubkan dari Maratua.

Kami bertemu dipagi hari dan akan berpisah dipagi hari pula. Gana berpamitan padaku, dengan memeluk badan mungilku. Ia memberiku album foto berwarna biru laut.


"Kamu buka nanti kalau sudah pergantian tahun ya, itu hadiah tahun baru dariku. Jaga baik-baik ya" tuturnya.
"Kamu ngga perlu suruh aku juga akan jaga baik-baik. Terima kasih Gana. Youre the awesome man I ever know" aku mencoba menahan tangisku, dan ya bisa di tebak aku gagal dalam usahaku.
"No don't cry Hara, kamu juga wanita hebat yang pernah aku kenal. Aku beruntung bisa bertemu denganmu, you are precious for me"
Aku kesal, Gana malah makin membuatku makin tidak ingin membiarkan dia pergi.
"Kamu tau? kamu adalah satu-satunya yang bisa membuatku jatuh cinta dengan cepat" imbuhnya sambil mengusap air mataku.
"Hah?" aku masih ragu dengan pendengaranku, apa yang dia katakan tadi?.
"Oke aku pergi ya, ingat jangan kamu buka dulu, aku tidak main-main dengan ucapanku" katanya sambil berlari dan melambaikan tangannya.
"SEE YOU HARA!! I'll wait!!" ucapnya sambil berteriak.
"See you too Gana" ucapku pelan.
~~(Bersambung)~~

Assalamualaikum...
Haii.. Selamat siang @^@
Kembali lagi dengan saya Berliana Puspita Maharani~ (*ehm berlin aja cukup kok)j

Oke sekiranya kita berjumpa lagi di blog saya dan untuk kedepan pastinya kita akan bertemu setiap hari :)) JANGAN BOSAN YA?!!!

Wah udah bagian ke 4 nih, gimana? seru ga? menurut kalian bakalan gimana kelanjutannya? comment di bawah ya!! @^@

Oke sampai jumpa di blog selanjutnya.. @^@
Selamat siang dan Wassalamualaikum

Kamis, 09 April 2020

Cerpen 1, bagian 3

Cerpen 1
Bagian : 3
Aku dan Maratua
karya : Berliana Puspita Maharani

Kapal berhenti, aku gugup karena ini baru kali kedua ku menyelam. Aku yakin dengan melihatnya saja sudah bisa ditebak kalau dia sering menyelam, dengan percaya diri memandang semua perlengkapan.
"Apa kamu sudah siap Hara?" 
Aku mengerjap, aku melamun tadi.
"Apa kamu baik-baik saja? Hara? apa kamu takut?" dia khawatir.
"Ah sebenarnya aku gugup, ini baru kali kedua ku menyelam" jelasku padanya.
Tiba-tiba dia memegang kedua tanganku dan tersenyum.
"Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku aku tidak akan melepaskan genggamanku ini, aku akan menjagamu" 
Aku hanya mengangguk. Gana membantu ku memasang perlengkapan ku.
"Baik sudah siap?" katanya sambil mengaitkan tangan kita.
Sekali lagi aku mengangguk. Aku mempercayakan semua padanya. 

Aku merasakan tepukan di pundak, lalu membuka mataku. Di situ sudah ada Gana, dia seperti ingin aku untuk membuka mataku lebar-lebar dan melihat semuanya. Aku tidak bisa menahan kekagumanku. Maratua memang indah luar dalam. Gana benar, ini semua menakjubkan. Terumbu karang yang indah dikelilingi ribuan ikan cantik berwarna-warni. I'm speechless.

Gana menuntunku berenang ke sisi lain kapal. Aku terlonjak kaget, bagaimana tidak banyak ubur-ubur di sekelilingku. Berbeda denganku, Gana terlihat santai dan tersenyum. 
"Hei tenang Hara, jangan takut"
"Hah!" aku makin mengeratkan genggamanku.
Sedangkan dia malah tertawa. Menyebalkan.
"Ubur-ubur ini tidak menyengat Hara, kamu tidak akan tersengat. Coba lihat mereka lucu kan?" 
"Tidak menyengat?" tanya ku tidak yakin.
Dia mengangguk, lalu menuntun tanganku untuk menyentuh mereka. Sekali lagi Gana benar, dia selalu bisa dipercaya. Aku nyaman bersamanya.
Sudah puas menyelami bawah laut surga maratua dan berinteraksi dengan berbagai flora dan fauna air yang menakjubkan, kami pun naik ke permukaan.
"Maaf ya, karena aku kamu jadi tidak bisa memotret" aku merasa bersalah pada Gana.
"Tidak apa, aku sudah memotretnya kemarin" ucapnya sambil merapikan peralatannya kembali.
Seperti tadi, dalam perjalanan kembali pun dia tak pernah lelah untuk bertanya dan bercerita. Maksudku dia memang memiliki banyak cerita dan pengalaman, karna dia suka berwisata baik dalam dan luar negeri.


Kami kembali ke resort masing-masing. Tapi akan bertemu lagi nanti saat senja menyapa. Kami berencana menerbangkan lampion ke atas langit malam maratua. Gana sudah menyiapkan segala keperluannya, sudah menjadi kewajiban baginya katanya. Setiap berwisata tidak pernah ia lupa menerbangkan lampion. Pria yang unik, itulah tanggapanku terhadapnya. 
~~(Bersambung)~~

Assalamualaikum...
Haii.. Selamat siang @^@
Kembali lagi dengan saya Berliana Puspita Maharani~ (*ehm berlin aja cukup kok)

Oke sekiranya kita berjumpa lagi di blog saya dan untuk kedepan pastinya kita akan bertemu setiap hari :)) JANGAN BOSAN YA?!!!

Udah update bagian 3 nih, gimana tanggapannya? Jangan pikir ini sudah selesai, masih ada bagian selanjutnya. Kisah Gana dan Hara masih berlanjut. Jadi tunggu kelanjutannya besok yaa @^@

Oke sampai jumpa di blog selanjutnya.. @^@
Selamat siang dan Wassalamualaikum

Rabu, 08 April 2020

Cerpen 1, bagian : 2

Cerpen 1
Bagian 2

Aku dan Maratua
karya : Berliana Puspita Maharani

Pagi ini ku awali dengan menikmati alunan debur ombak pantai ditambah dengan nyanyian kicau burung-burung. Setelah menyantap sarapan, aku siap menuju pantai lagi. Entah mengapa aku tidak bosan dengan semua potret maratua, rasanya nyaman.
Sama seperti kemarin, aku ingin mengumpulkan potongan-potongan indah maratua. Tapi sialnya aku lupa mengisi daya kamera ku. Sepanjang jalan menuju resort aku terus menggumamkan kekesalanku.
"Ah bodohnya aku, mengapa bisa lupa? bagaimana aku bisa memotret sekarang?".
"Hei!" ucap seseorang.
"Hmm.. Aku?" aku mendongak
"Pakai ini untuk kameramu" pria itu menyerahkan pengisi daya portable kameranya padaku.
"Eh bagaimana kamu tahu?" aku penasaran.
"Kau mengomel dengan keras sepanjang jalan" jawabnya.
"Aah maaf" aku merasa malu, bagaimana aku tidak sadar?.
"Ahaha tidak apa apa, pakailah punyaku agar kamu bisa memotret lagi" dia tersenyum.
"Oke aku pakai ya" aku langsung mengisi daya kamera ku.
"Apa kamu fotografer juga? tanyanya tiba-tiba.
"Ah tidak aku hanya iseng saja, masih perlu banyak belajar".
"Boleh aku lihat foto-foto mu?".
"Oh ya silahkan".
Dia terlihat serius melihat foto-foto jepretanku.
"Semua bagus, lumayan" pujinya.
"Jangan bercanda, aku tau itu tidak ada apa-apa nya dibandingkan milikmu".
Dia hanya tertawa lalu berkata
"Aku tau foto-foto ini berharga bagimu, aku menghormati nya sebagai sesama fotografer"
Aku terkejut, aku selalu mengaku sebagai fotografer tapi aku masih belum tau nilai sebenarnya dari sebuah foto, aku belum menghormatinya.
"Apa kamu sudah mencoba menyelam disini?" tanya nya.
"Ehm belum, aku baru sehari disini" jawabku kaku.
"Aku akan menyelam, apakah kamu ikut? percaya padaku suasana bawah lautnya sangat menakjubkan" katanya heboh.
"Baiklah kalau kamu bilang begitu, aku akan ganti baju dulu"
"Oke aku tunggu"
Sebenarnya aku agak takut untuk menyelam, aku tidak terlalu suka. Tapi saat melihat dia sangat antusias, aku jadi tertarik.
Aku melihatnya sedang mempersiapkan peralatan menyelamnya dan kamera nya.
Sudah siap, kita naik kapal yang sudah dia sewa dengan seorang pengemudinya.
"Oh iya, kita belum berkenalan dari tadi, namaku Gana aku dari Medan, tapi sudah lama tinggal di Surabaya" jelasnya sambil tertawa.
"Oh Gana, aku Hara sekarang aku tinggal di Bali" tuturku
Gana menanggapinya dengan senyuman, dia berlanjut menanyakan banyak hal. Aku pikir dia orang yang selalu ingin tahu. Aku senang berkenalan dengannya.
~~(Bersambung)~~

Assalamualaikum...
Haii.. Selamat siang @^@
Kembali lagi dengan saya Berliana Puspita Maharani~ (*ehm berlin aja cukup kok)

Oke sekiranya kita berjumpa lagi di blog saya dan untuk kedepan pastinya kita akan bertemu setiap hari :)) JANGAN BOSAN YA?!!!

Udah update nih bagian kedua nya, gimana?? kalian masih harus penasaran sama lanjutannya ya! Besok up yang ketiga kok tenang, jangan sampai ketinggalan cerita nya ya @^@

 Oke sampai jumpa di blog selanjutnya.. @^@
Selamat siang dan Wassalamualaikum

Selasa, 07 April 2020

Cerpen 1, bagian : 1

Cerpen 1
Bagian : 1

Aku dan Maratua
Karya : Berliana Puspita Maharani
Aku memiliki sebuah kisah yang sangat ingin aku bagi pada dunia. Serupa dengan kisah petualanganku sebelumnya, tapi kali ini sedikit berbeda. Sedikit perbedaan yang membawa perubahan manis untuk hari-hari ku kemudian.

Hari Jum’at, tanggal 27 Desember tahun lalu. Di surga bahari Kalimantan Timur, Pulau Maratua. Ditemani deburan ombak yang mulai menyapu seiring air laut pasang. Duduk santai di atas putihnya pasir pantai yang dihadapkan dengan hamparan laut biru di bawah lembayung cahaya jingga.


Aku dengan sebuah kamera DSLR, dengan hening mulai mengambil gambar seluruh perpaduan warna indah kala senja itu. Melainkan fotografer ahli, aku hanya seorang amatiran. Tapi hasil jepretanku tidak mengecewakan. Namun dibandingkan dengan semua hasil foto ku, menyaksikan semua langsung dengan mata adalah hal yang tak terkalahkan.

Setelah mengabadikan senja maratua, aku kembali ke resort tempat ku beristirahat malam ini. Sambil meneguk segelas susu hangat, menghadapi laptop ku dengan serius mencoba mencicil tugas kuliah ku malam ini. Sepi pikirku, maratua memang cocok untuk ku, untuk pikiranku, dan jiwaku. (*ahaq)
~~(bersambung)~~

Assalamualaikum...
Haii.. Selamat siang @^@
Kembali lagi dengan saya Berliana Puspita Maharani~ (*ehm berlin aja cukup kok)
Oke sekiranya kita berjumpa lagi di blog saya yang kedua dan untuk kedepan pastinya kita akan bertemu setiap hari :)) JANGAN BOSAN YA?!!!
Kali ini saya membagikan karya saya yang berupa cerpen, yang kalian baca tadi adalah bagian pertama dan masih ada yang kedua, ketiga dan seterusssssnya. Sebenarnya cerpen ini tugas saya yang lalu, tapi saya dengan senang hati membagi pada kalian semuaaa :D ga punya bahan juga sebenernya   @^@
Apa kalian penasaran dengan kelanjutannya??! apa ngga?? ya ga bisa gitu dooong, kalian harus penasaran ya. Bagi yang udah penasaran ada berita bagus nih, besok bakal update lagi bagian dua nyaa, jangan ketinggalan ceritanya ya!
Oke sampai jumpa di blog selanjutnya.. @^@
Selamat siang dan Wassalamualaikum..

#contohcerpen
#cerpenseru
#cerpenpantai
#Maratua
#KalimantanTimur


Senin, 06 April 2020

Tugas Bahasa dan Sastra Indonesia

Pengalaman pertama membuat blog


Assalamualaikum...
Hai, Selamat pagi! @^@
Saya Berliana Puspita Maharani dari kelas XI IPA 1, akan membagikan pengalaman pertama saya membuat blog. Karena ini pengalaman pertama saya, harap memaklumi kesalahan saya :)

Sebenarnya tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk membuat blog. Tapi pagi ini saya mendapat tugas dari guru saya untuk membuat sebuah blog, mau tidak mau saya harus mempelajari cara membuat blog yang tentunya mudah, murah(gratis) dan cepat, yaitu dengan bantuan blogger.com dari google.

Setelah saya cari tahu cara-cara membuat blog, saya pikir itu cukup mudah. Saya hanya masuk dengan akun google saya dan memverifikasinya dengan kata sandi akun saya. Setelah itu saya login ke Blogger dengan akun google saya. Dengan meng-klik blog baru, lalu memasukkan nama blog yang saya mau, kemudian memilih alamat blog atau URL dan memilih template blog, dan yang terakhir tinggal klik blog baru. Dan saya sudah bisa mengetikkan blog saya sendiri.

Bagaimana?? cukup mudah kan? bagi saya ini cukup mudah untuk diikuti dan tidak membingungkan bagi pemula seperti saya walaupun ada yang susah saya akan bilang mudah agar terlihat pintar. Dengan membuat blog pertama ini, saya telah menyelesaikan tugas sekolah saya. Wow saya tidak butuh waktu lama untuk membuatnya dan menyelesaikannya alias cepat sekaleee.


Saya pikir jika saya mengerjakan tugas ini dekat deadline atau mepet waktu pengumpulan, mungkin blog ini akan lebih bagus. Karena saya percaya dengan buku yang telah saya baca yaitu "The power of Kepepet" bahwa sebagian orang atau lebih banyak orang dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik saat sudah dekat batas waktu yang telah ditentukan ehehe @^@

Terima kasih untuk semuanya yang telah meluangkan waktunya untuk membaca blog pertama saya ini atau mungkin tidak ada. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan semoga tidak ada yang sia-sia.

Sampai bertemu lagi di blog saya yang kedua (*kalau ada )
Selamat pagi dan Wassalamualaikum.. @^@

Tugas Bahasa Indonesia : Novelet

  Bintang Bersinar Malam ini bintang - bintang sedang bersinar dengan terangnya, bulan pun tidak kalah memancarkan cahayanya, menyembunyik...